Sudah kita ketahui bersama bahwa minggu ini merupakan waktu dilaksanakannya Ujian Nasional ( UN ) bagi tingkat SMA/SMK, banyak berita yang mengabarkan tentang persiapan maupun pelaksanaan UN tersebut. Diantaranya persiapan tentang bagaimana agar soal itu tidak bocor, pro kontra pelaksanaan UN dan masih banyak lagi, Dari ramainya pemberitaan di media cetak maupun elektronik terbersit di benak saya sebuah pertanyaan: ” Apa yang harus dilakukan setelah UN selesai?” Ada dua kemungkinan yang ada ketika pengumuman UN telah diumumkan yaitu lulus dan tidak lulus, dari dua kemungkinan itulah kita coba untuk menggali apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan kegiatan setelah UN selesai. Ada tiga subyek pokok yang berkecimpung dalam hal ini yaitu: siswa itu sendiri, sekolah, dan masyarakat.
Seorang siswa setelah berakhirnya UN harus segera belajar lagi karena tentu saja masih ada proses-proses kegiatan sekolah yaitu Ujian Sekolah ( USEK) yang juga menentukan kelulusan, seleksi masuk universitas baik reguler ( SMPTN ) maupun non reguler (UM), selain itu masih ada kemungkinan tidak lulus oleh karena itu belajar lagi untuk mengantisipasi apabila kemungkinan terburuk itu datang, sedangkan untuk SMK tentu saja belajar untuk persiapan tes kerja, sehingga tidak ada waktu setelah UN untuk tidak belajar.
Sekolah juga tidak tinggal diam setelah UN, banyak kegiatan yang harus dilakukan komponen sekolah terutama guru untuk mengantisipasi siswanya yang tidak lulus karena tentu saja beban akan semakin berat karena motivasi anak cenderung turun apabila mengikuti ujian ulang. Perlu strategi yang baik untuk dapat meluluskan siswanya di ujian ulang baik materi ujian maupun mental anak. Sekolah juga harus dapat memberikan gambaran kepada siswanya tentang jenjang-jenjang sekolah diatas SMA/SMK, persiapan untuk masuk universitas dan gambaran tentang dinamika universitas sehingga siswa betul-betul dapat belajar sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa. Khusus untuk SMK, sekolah harus dapat memberikan gambaran tentang kerja mulai dari persiapan tes kerja, pelaksanaan tes kerja sampai dengan bekerja di industri karena itu merupakan sesuatu yang asing bagi siswa. Peran Bursa Kerja Khusus (BKK) sangat tinggi dimana sebuah BKK disekolah harus mampu menyalurkan siswanya untuk dapat bekerja, penawaran lulusan ke industri dan jalinan dari pihak alumni merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencari informasi tentang lowongan pekerjaan.
Peran masyarakat tidak kalah pentingnya dalam mensikapi waktu-waktu setelah UN, kebanyakan dari kita menghakimi bagi siswa yang tidak lulus sehingga tentu saja akan membuat mental anak down mengikuti ujian susulan dan akhirnya anak tidak berhasil lagi. Orang tua harus menjadi tulang punggung peningkatan mental seorang anak yang tidak lulus, seluruh komponen masyarakat harus mampu membesarkan hati seorang yang telah kalah perang untuk maju lagi. Lingkungan juga harus dapat menciptakan kondisi yang baik untuk bekerja dengan menciptakan semangat untuk berwirausaha. Satu hal yang harus dimengerti oleh kita semua adalah hasil UN merupakan hal yang terbaik bagi anak kita, berdoa, usaha dan tawakal menerima hasil UN merupakan sikap yang bijaksana dalam mensikapi waktu-waktu setelah UN berakhir.